Puisi Pada Pemilihan Caleg — Puisi yang ditulis Sutan Takdir Alisjahbana (STA), seorang sastrawan Angkatan Pujanggga Baru, pada 1944 ini, “Kalah dan Menang”, hemat saya amat tepat sebagai motivasi Para Caleg Pemilu.
Silakan pembaca resapi kata-kata STA dalam 2 versi bahasa ini, yakni Bahasa Indonesia dan Inggris. Dikutip dari buku, ‘Ketika Kata Ketika Warna’, yang diterbitkan oleh Yayasan Ananda Jakarta tahun 1995 halaman 65.
Kalah dan Menang
Sutan Takdir Alisjahbana
Tidak, bagiku tidak ada kalah dan menang!
Sebab sudah kuputuskan, bahwa kemenangan sudah pasti untukku saja.
Kalah tinggal pada mereka yang lain:
Yang mengeluh bila terjatuh,
Yang menangis bila teriris,
Yang berputar-putar dalam belantara.
Di padang lantang yang kutempuh ini,
aku tak mungkin dikalahkan:
Sebab di sini jatuh sama artinya dengan bertambah kukuh berdiri.
Tiap-tiap yang dipukulkan berbalik lipat ganda kepada si pemukul.
Malahan algojo sekalipun yang akan menceraikan kepala badanku,
akan terpancung sendiri seumur hidupnya:
Melihat mataku tenang menutup dan bibirku berbunga senyum
4 Mei 1944
Defeat and Victory
No, there is neither defeat nor victory for me!
Because I have already decided that victory will always be with me.
Defeat remains for the others:
With those who moan when they fall,
With those who cry when they are torn,
With those who walk in circles in the jungle.
In the wide open space where I tread,
It is impossible for me to be defeat:
Because here to fall means to rise stronger than before.
Each blow return threefold to the attacker.
Even the executioner who severes my head from my body will
feel decapitated all his life:
Having witnessed my eyes close calmly, my lip blossom in smile.
May 4, 1944
Post a Comment