Powered by Blogger.

Pidato Saat Salat Jumat di Masjid Agung Palopo

Posted by Kata Kata

TRANSKRIP
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MELAKSANAKAN SALAT JUMAT
MASJID AGUNG PALOPO, SULAWESI SELATAN
23 FEBRUARI 2014

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim, 
Alhamdulillahirabbilalamin washsholaatu wassalaamu ala asrofi ambiiyai wamursaliin, Sayyidina wa Maulana Muhammadin, wa’ala aalihi wasohbihi ajmaiin. Amma ba’du,
Sidang Jama’ah, Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT,

Marilah, sekali lagi, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena kita semua masih diberikan kekuatan, kesempatan, dan, insya Allah, kesehatan untuk melanjutkan dan meningkatkan ibadah kita kepada Allah, dan untuk melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Salawat dan salam marilah sama-sama kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, pengikut-pengikut Rasulullah, para sahabat, dan insya Allah, termasuk kita semua hingga akhir zaman.

Kami bersyukur, hari ini, bersama-sama dengan Saudara sekalian, dapat menjalankan ibadah dan ber-silaturahim di rumah Allah yang indah ini. Semoga silaturahim kita membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua, bagi Palopo, bagi Sulawesi Selatan, dan bagi Indonesia yang sama-sama kita cintai.

Saya ingin menyampaikan dua hal. Yang pertama, sejalan dengan yang disampaikan oleh Prof. Nihayah tadi, maka saya mengajak Saudara semua untuk menjadi umat, hamba Allah yang baik; dan yang kedua, untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik. Dua-duanya penting.

Saya kira kita mengetahui bahwa Allah berfirman, Rasulullah bersabda agar umat Islam adalah umat yang memiliki sifat, watak, dan karakter yang pandai bersyukur, yang sabar, yang berikhtiar untuk mencapai sesuatu. Dan manakala semuanya sudah dilakukan, dia harus ikhlas dan tawakal. Itulah nilai-nilai penting bagi seorang yang beragama Islam.

Saya mengajak Saudara semua untuk, dari hari ke hari, menyempurnakan kepribadian kita, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, serta meningkatkan ibadah kita agar benar-benar kita menjadi umat yang, sekali lagi, pandai bersyukur, bersabar, terus berikhtiar dan tidak pernah menyerah, dan kemudian di atas segalanya, ikhlas serta tawakal. Sifat dan karakter seperti itu sebenarnya juga dapat kita wujudkan dalam kapasitas kita sebagai warga negara Indonesia.

Indonesia, dibandingkan dengan banyak negara, sebenarnya telah mencapai berbagai kemajuan. Kita bersyukur untuk itu.

Indonesia negara yang majemuk dan juga negara yang rawan dengan bencana alam. Kita akan selalu menghadapi ujian, cobaan, dan tantangan. Mari kita bersabar.

Indonesia negara yang sedang membangun, yang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, yang itu tidak bisa datang dengan tiba-tiba karena Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, tidak akan mengubah nasib Palopo, nasib Sulawesi, dan nasib Indonesia, kecuali kita sendiri, dengan izin dan pertolongan Allah, mengubah masa depan kita. Artinya, mari kita terus berikhtiar.

Kemudian, setelah kita melakukan segalanya, Palopo membangun, Sulawesi membangun, negara kita, Indonesia, membangun, kita ikhlas untuk menerima takdir Allah. Dan manakala ujian dan cobaan datang, dan kita merasa sudah berbuat sekuat tenaga, semampu kita, maka kita tawakal.

Saya punya keyakinan, sebagaimana pengalaman yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau memimpin pada zamannya, termasuk pengalaman di Indonesia. Kalau kita sudah berusaha sekuat tenaga menghadapi ujian yang seolah-olah manusia tidak mampu mengatasinya, Allah akan memberikan pertolongan. Pertolongan Allah pasti datang, dan itulah yang harus benar-benar kita yakini dan kita jalankan, baik sebagai umat Islam maupun sebagai warga negara Indonesia.

Hadirin sekalian yang saya cintai,

Saya beserta para menteri, Panglima TNI, Kapolri, Ka-BIN, gubernur, dan semua rombongan kali ini berkunjung ke Sulawesi, sejumlah kabupaten dan kota kami kunjungi.

Tujuannya adalah, pertama, untuk melihat keadaan di Sulawesi ini, di kabupaten dan kota, menyangkut apa saja yang telah dicapai, pembangunan yang kita lakukan ini menghasilkan apa. Itu yang ingin saya lihat beserta rombongan.

Yang kedua, saya juga bertatap muka, bertemu, dan berdialog dengan para bupati dan wali kota dan masyarakat di kabupaten dan kota yang saya kunjungi. Saya dengarkan apa yang menjadi harapan mereka, apa yang menjadi keinginan mereka, tentu harapan dan keinginan yang baik. Itu yang kedua. Alhamdulillah, semua sudah saya dapatkan.

Dan yang ketiga, apa yang harus kita lakukan sekarang dan ke depan agar Palopo lebih maju lagi, lebih sejahtera. Demikian juga Sulawesi.

Oleh karena itulah, dana pembangunan itu mesti direncanakan dengan baik, dipersiapkan dengan baik, dengan kebijakan yang baik, dengan program yang baik, dan anggaran yang baik pula, maka siapa pun yang menjadi pemimpin, apakah bupati, wali kota, gubernur, menteri, sampai dengan tingkat saya, haruslah menjalankan manajemen pemerintahan yang baik, tidak bisa asal-asalan, tidak bisa begitu saja tanpa kebijakan, arah, program, dan semua yang harus kita lakukan.

Saya sudah berbicara dengan para menteri, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Bupati dan Wali Kota: ke depan ini, apa yang harus dilakukan untuk memajukan daerah-daerah di Sulawesi ini, mana yang yang menjadi tanggung jawab kabupaten dan kota, mana yang menjadi tanggung jawab provinsi, dan mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Itulah yang kami jadikan sasaran dan agenda kunjungan ini.

Yang jelas—satu hal yang patut kita syukuri dan saya mengucapkan terima kasih—Sulawesi ini terus berkembang, terus maju, dan mencapai berbagai prestasi yang membanggakan. Kita ingin, kita ingin ke depan lebih baik lagi, lebih maju lagi. Palopo misalnya, memiliki potensi sebagai kota niaga, sebagai kota jasa, kota perdagangan. Kalau ini kita bangun lebih baik lagi infrastrukturnya, sistemnya, teknologinya, tentu akan membawa kemajuan ekonomi dan kesejahteraan. Demikian juga pendidikan, kesehatan, kecukupan pangan, dan lain-lain. Oleh karena itulah, saya harus mengatakan bahwa apa yang telah diraih ini patut kita syukuri.

Tetapi kalau kita ingin lebih baik lagi, marilah kita bekerja sekuat tenaga, semua, para pemimpin, baik itu wali kota, bupati, gubernur, menteri, semua. Masyarakat juga harus bekerja sama, para pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dunia usaha, kalangan perguruan tinggi, bersama-sama untuk memajukan negeri kita, termasuk di Sulawesi secara keseluruhan.

Itulah, Saudara-saudara, yang ingin saya sampaikan. Dan akhirnya, saya punya keyakinan bahwa Palopo akan lebih maju lagi setelah kita bangun bersama-sama.

Pemerintah pusat tentu memiliki kewajiban untuk membantu daerah, bantuan yang sangat diperlukan, dan bantuan itu benar-benar bisa meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Saya tidak suka banyak berjanji, tetapi dengan rencana yang ada di Palopo, di Sulawesi, pemerintah pusat punya kewajiban untuk membantu dan menyukseskannya.

Itulah, Saudara-saudara. Mari kita lanjutkan ibadah kita, dan sampaikan salam saya kepada keluarga semua.

Hari ini, setelah ada acara adat, saya akan melanjutkan perjalanan ke Wajo, dan kemudian nanti ke Parepare, ke Barru, ke Pangkep, dan kemudian kembali ke Makassar. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber : http://epidato.com/pidato-saat-salat-jumat-di-masjid-agung-palopo/

Related Post



Post a Comment